🌤️ Kelebihan Dalam Membeli Software E Commerce Komersial Kecuali
2 E-commerce Antara Business dan Konsumen. E-commerce Antara Business dan Konsumen atau Business to consumer dilakukan oleh pelaku bisnis dan konsumen. Transaksi e-commerce ini terjadi layaknya jual-beli biasa. Konsumen mendapatkan penawaran produk dan melakukan pembelian secara online. 3. E-Commerce Business to Business
Beberapaproduk-produknya: TurboLinux Workstation untuk dekstopnya, TurboLinux Server untuk backend server dengan kinerja tinggi terutama untuk penggunaan bisnis di perusahaan, e-commerce dan transaksi B2B (Business-to-Business).Salah satu produknya TurboCluster Server ditargetkan untuk pembuatan server cluster yang berskala luas dan dapat
Ecommerce memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Baum, menyebutkan bahwa: “e-commerce is a dynamic set of technologies, aplications, and business procces that link enterprises, consumers, and communities through electronic transaction and the electronic exchange of goods, services, and information”.
DefinisiE-Commerce menurut Laudon & Laudon (1998), E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara transaksi bisnis. E-Commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC merupakan
View PKN 101 at Binus University. 1.Salah satu strategi memilih media periklanan pada e-commerce kecuali? a.Menekankan citra pada perusahaan b.Perkiraan rata-rata jumlah individu
EBusiness adalah kegiatan transaksi, jual beli, bisnis yang dilakukan secara otomatis melalui kegiatan elektronik/internet , dan juga perusahaan dapat berhubungan langsung dengan pelanggannya , rekan bisnis ataupun supplier. E-business juga bisa berupa iklan, mengajak seseorang untuk membeli produk kita. Tanpa E-business, E-commerce hanyalah
Meningkatkansales produk B2C perusahaan dengan membuat e-commerce. Pembahasan: Angka Sales merupakan KPI performa perusahaan yang akan menentukan berapa banyak Revenue dan Profit perusahaan. Sedangkan B2C merupakan kepada siapa produk mereka akan dijual. Dan e-commerce merupakan solusi untuk meningkatkan angka sales
Dalamhal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 sampai dengan Pasal 37 ditujukan terhadap Komputer dan/atau Sistem Elektronik serta Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik milik Pemerintah dan/atau badan strategis termasuk dan tidak terbatas pada lembaga pertahanan, bank sentral, perbankan, keuangan, lembaga internasional
ContentManagement System atau sering disebut dengan CMS adalah aplikasi web yang berisikan template untuk mengelola isi halaman web secara mudah. Penggunaan Content Management System tidak memerlukan pengetahuan pemrograman web yang handal karena proses instalasi dan cara penggunaannya sudah user friendly. CMS sendiri ada yang dibuat
7JMA.
Anda pasti sering mendengar istilah e-commerce tetapi belum familiar dengan social commerce. Keduanya merupakan platform jual beli online dengan fasilitas yang kurang lebih sama, tetapi terdapat beberapa perbedaan. Social Commerce vs ecommerce, kira-kira yang mana, ya, yang bisa bikin makin kaya? Transaksi yang dapat dilakukan dapat berupa barang dan jasa. Kelemahan dari e commerce adalah pembeli tidak dapat melihat produk yang dijual. Dikarenakan semua transaksi yang digunakan dengan online dan barang yang dibeli dikirim melalui ekspedisi. Perbedaan dari e commerce dan social commerce terletak pada sistem aplikasinya. Dimana e commerce harus memasuki aplikasi atau situs website untuk masuk ke sebuah platform belanja. Sedangkan social commerce dapat dilakukan langsung di media commerce sosial seperti Instagram, Facebook, atau TikTok. Apabila pembeli berminat untuk membeli produk atau jasa yang diinginkan di social commerce, pembeli tidak perlu mengikuti pembelian di website untuk membeli produk. Pembeli dapat dengan langsung membeli dan membayar via media sosial yang tersedia. Kelebihan social commerce yaitu, dapat memudahkan proses belanja pembeli dalam membeli barang tanpa harus keluar dari aplikasi media yang ada. Kelebihan lainnya dalam social commerce adalah dapat melakukan hubungan interaksi secara pribadi atau personal antara penjual dengan pembeli. Apabila ada hubungan yang lebih mendalam antara penjual dan pembeli, maka akan ada peningkatan konsumen untuk membeli produk yang dijual. Media sosial yang baik dapat meningkatkan brand awareness dari sebuah perusahaan atau dapat mencakup target pasar yang lebih luas. Apakah sosial media termasuk e commerce? Beberapa social media yang telah menyediakan fitur jual beli seperti TikTok dan Instagram bisa disebut sebagai social commerce. Lalu, apa lawan kata e commerce? Yang bertolak belakang dengan e-commerce adalah marketplace karena keduanya memiliki fitur dan cara penjualan yang berbeda. Sementara social commerce dan e-commerce memiliki beberapa persamaan. Untuk mengetahui perbedaan keduanya, yuk, simak ulasan di bawah ini. Apa itu E Commerce? Salah satu bisnis yang menjanjikan di dunia modern ini adalah e-commerce. E-commerce memberikan keuntungan yang menjanjikan bagi masyarakat. Pada dasarnya e-commerce merupakan transaksi jual beli yang dilakukan di internet. Di dunia maya, pembeli hanya dapat melihat foto-foto produk beserta deskripsi dari sebuah foto yang diunggah oleh pembeli. Karena pembeli hanya dapat melihat produk yang diunggah lalu dikirim oleh penjual melalui ekspedisi pengiriman. E-commerce merupakan bagian dari E-business yang mana mencakup lowongan pekerjaan, pelayanan untuk nasabah atau hubungan dengan mitra bisnis dan lain sebagainya. Contoh dari e-commerce adalah Shopee, Tokopedia, Lazada dan lain sebagainya. Apa itu Social E Commerce? Social commerce dengan e-commerce bisa dibilang hampir sama. Dimana social commerce merupakan campuran antara e-commerce dengan media sosial. Social media and ecommerce memungkinkan Anda untuk melakukan jual beli online. Perbedaan dari social commerce terlihat pada transaksi jual beli yang dilakukan di media sosial seperti Instagram, TikTok atau Facebook. Berbeda halnya dengan e-commerce yang harus mengunjungi situs website atau menggunakan aplikasi toko untuk membeli sebuah produk. Sehingga dalam proses pembelian social commerce dapat dengan melakukan proses pembelian langsung dari akun media sosial yang digunakan. Perbedaan antara e-commerce dan social commerce dari mata pembeli dapat dilihat dari fokus masing-masing yang terlihat pada cara chat social commerce yang lebih kepada chat pembeli dibandingkan dengan e-commerce yang lebih memfokuskan pada katalog dari sebuah produk. Baca juga Social Commerce Adalah Apa? Katanya Bisa Buat Bisnis Online? E-commerce juga melakukan transaksi di dalam platform serta tidak terlalu mengandalkan media sosial yang mana e-commerce selalu aktif dalam waktu 24 jam. Kadang e-commerce juga tidak selalu mempunyai review. Perbedaan ini berbanding terbalik dengan social commerce yang tidak melakukan transaksi diluar platform. Review yang ada pun menggunakan sistem komunikasi dari orang ke orang. Untuk social commerce terdapat beberapa jam operasional yang mengandalkan media sosial. Fitur social e- commerce sangat memudahkan dalam penggunaan sistemnya yang memudahkan penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi. Kelebihan Bisnis E-commerce dan Social Commerce Masing-masing platform penjualan memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan e-commerce dan social commerce dapat memudahkan masyarakat dalam membeli atau menjual produk secara online Jika Anda masih bertanya jelaskan perbedaan antara e commerce dan social commerce berikan contohnya. Disini terdapat beberapa info mengenai e-commerce dan social commerce. Kelebihan E-commerce Kelebihan e-commerce dapat dilihat dari jarak geografisnya. Dalam penggunaan e-commerce tidak ada batasan antara wilayah tertentu. Karena produk yang dijual tidak memiliki sebuah toko fisik yang membatasi wilayah tertentu. E-commerce tidak memiliki batasan karena dapat menjangkau siapapun dan dimana saja tanpa adanya batasan wilayah. Hal lainnya yang paling dominan yaitu bisnis harga e-commerce memiliki harga yang lebih murah. Karena e-commerce tidak memiliki toko fisik yang pada dasarnya menghemat dalam membayar biaya toko, uang listrik dan uang air atau perlengkapan utilitas dalam membuka toko secara fisik. Dalam melakukan pencarian e-commerce sangat mudah karena pembeli tidak memerlukan waktu untuk mengelilingi toko-toko untuk mencari produk yang diinginkan. Dimana pengguna atau calon pembeli dapat mencari nama produk di kolom pencarian produk di kotak pencarian. Apabila produk yang dicari telah muncul, maka pembeli tingga membeli produk tersebut. Untuk mencari produk yang diinginkan, e-commerce membantu pelanggan dalam menghemat waktu dalam mengunjungi toko dengan hanya menekan tombol klik sudah dapat membeli barang atau produk yang dijual. Kelebihan Social Commerce Kelebihan social commerce dapat memungkinkan interaksi langsung antara penjual dan pembeli. Selain membuat interaksi secara langsung, social commerce juga dapat menjangkau masyarakat yang luas. Media sosial yang memiliki multifungsi dapat membuat platform media sosial yang dapat menjadi cara untuk mempromosikan produk di media sosial dengan menggunakan jaringan teman. Social commerce juga memiliki pengaturan yang lebih sederhana dengan memudahkan penjual untuk mengupdate persediaan produk. Baca juga Kelebihan Social Commerce Bisa Bikin Rekening Gendut! Di social commerce juga lebih mudah dalam melakukan transaksi. Karena sistem transaksi social commerce adalah dengan langsung menerima pembayaran konsumen. Contoh social commerce adalah TikTok Shop, Instagram Shop, Facebook Shop, dan lain sebagainya. Dengan adanya berbagai contoh social commerce di Indonesia membuat transaksi di social commerce makin mudah dan gampang. Manfaat Social Commerce untuk Bisnis Online Berjualan Online di social commerce dapat mendatangkan untung yang berlimpah, lho. Kenapa? Karena di social commerce, Anda bisa menjangkau audiens dengan mudah. Fasilitas yang diberikan social commerce adalah Anda bisa melakukan promosi dan jualan sekaligus hanya di satu platform. Jadi, selain memudahkan pembeli, Anda sebagai penjual juga akan dimudahkan oleh fasilitas social commerce ini. Dengan fitur yang ada di social commerce, penjualan Anda akan mudah meningkat karena beragamnya pengguna media sosial. Anda tidak perlu takut untuk memperluas target konsumen karena pengguna media sosial bejibun banget! Peningkatan jumlah pengguna sosial yang terjadi setiap harinya akan menjadikan traffic search engine di media sosial Anda juga akan meningkat. Kalau sudah begini, Anda bisa menggencarkan promosi produk agar jualan Anda makin laris manis! Ginee Omnichannel Sudah putuskan mau jualan di e-commerce atau social commerce? Kalau Anda ingin membuka usaha online di e-commerce, pastikan pasarkan produk Anda di banyak marketplace, ya. Gak usah takut kerepotan untuk mengurus banyak toko online di banyak marketplace atau e-commerce. Anda bisa join Ginee Omnichannel kapan saja! Kenapa harus pakai Ginee untuk berjualan online? Karena fitur Ginee bisa banget, nih, memperlancar kelangsungan bisnis online Anda. Fitur-fitur seperti Ginee Chat, Ginee WMS, Ginee Ads, dan fitur lainnya bisa, lho, mendatangkan untung yang berlimpah untuk bisnis online Anda. Yuk, daftar Ginee sekarang dan dapatkan free trial 7 hari full! Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE! Mengelola pesanan dan stok untuk semua toko online AndaUpdate secara otomatis pesanan dan stokMengelola stok produk yang terjual cepat dengan mudahMemproses pesanan dan pengiriman dalam satu sistemMengelola penjualan dengan sistem manajemen digitalMembership dan database pelanggan secara menyeluruhPrediksi bisnis dengan Fitur Analisa Bisnis di GineeMemantau laporan dengan menyesuaikan data, keuntungan, dan laporan pelanggan
Mungkin, e-commerce adalah istilah yang cukup sering kamu dengar belakangan ini. Namun, apakah kamu sudah tahu apa sih artinya e-commerce? Kenapa di era ini, namanya sering disebut-sebut? Untuk memahaminya lebih jauh, ayo simak pembahasan dari Glints berikut ini! Apa Itu E-Commerce? © Sebelum masuk lebih dalam, kita bahas definisinya terlebih dulu. Dikutip dari Perpustakaan University of North Texas, e-commerce adalah semua transaksi yang terjadi melalui alat elektronik apa pun, seperti telepon, televisi, komputer, dan yang paling populer belakangan, yaitu internet. E-commerce adalah singkatan dari istilah electronic commerce. E-commerce dipercaya sebagai model transaksi di masa depan, karena semakin lama, semakin banyak orang yang menggunakan internet. Nah, e-commerce artinya tak selalu berkaitan tentang aktivitas jual-beli, loh. Ternyata, yang juga termasuk dalam transaksi ini adalah pabrik yang menggunakan internet untuk mengecek kesediaan barang di gudang orang yang mengambil uang melalui ATM dan lain-lain Sejarah E-Commerce © Berdasarkan paparan dari Prasetyo Budi Widagdo, e-commerce berawal dari tahun 1970-an, bersamaan dengan kemunculan electronic fund transfer, sebuah layanan pengiriman uang melalui saluran elektronik. Pada saat itu, hanya sedikit perusahaan yang menggunakannya. Sehingga e-commerce pun belum umum digunakan. Seiring berjalannya waktu, muncul electronic data intercharge. Electronic commerce pun terus berkembang. Perusahaan manufaktur, hingga reservasi perjalanan, mulai memanfaatkan model perdagangan elektronik ini. Hingga pada tahun 1990, internet mulai dikomersilkan, perdagangan elektronik kian membesar, sehingga muncul istilah electronic commerce. E-commerce berkembang pesat, salah satunya di Indonesia. Beberapa contoh startup unicorn Indonesia juga merupakan electronic commerce, lho. Saat ini, e-commerce telah berkembang macam dan jenisnya, hingga memiliki beragam model bisnis dan beragam barang/jasa yang ditawarkan. Manfaat E-Commerce Berikut adalah manfaat electronic commerce baik bagi pihak penjual maupun pembeli. 1. Kenyamanan berbelanja Ada banyak sekali kenyamanan berbelanja yang dapat dirasakan oleh konsumen, seperti Bisa melakukan transaksi selama 24 jam. Proses jual beli yang lebih sederhana. Proses pengiriman yang lebih mudah dan tak terhalang oleh batasan geografi. 2. Pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi Kebutuhanmu dan kebutuhan temanmu pasti berbeda, meskipun kalian memiliki usia dan latar belakang yang sama. Nah, manfaat e-commerce selanjutnya adalah mampu menghadirkan rekomendasi produk dan penawaran yang berbeda pula bagi setiap orang. Artinya, e-commerce mampu membuat personalisasi customer experience yang semakin menambah kenyamanan berbelanja. Hal ini juga bermanfaat bagi penjual karena mereka bisa menjangkau target audiens secara spesifik dan mampu menawarkan apa yang benar-benar mereka cari. 3. Global marketplace Apakah kamu pernah berbelanja di Shopee dari toko yang berlokasi di luar negeri? Manfaat selanjutnya ialah akses untuk menjangkau pasar ke berbagai negara. Pelanggan dari luar negeri kini bisa membeli produkmu dengan sangat mudah. Konsumen pun kini memiliki lebih banyak pilihan karena bisa membeli produk dari luar negeri. 4. Customer base yang luas Terkadang, tak semua pelaku bisnis mampu mengembangkan website-nya sendiri dari nol. Apalagi jika customer base yang dimiliki masih sangat kecil lingkupnya. Dengan adanya e-commerce, produkmu bisa mendapatkan eksposur yang jauh lebih tinggi karena platform mereka telah memiliki customer base yang luas. Terlebih lagi, banyak konsumen yang telah mengasosiasikan nama besar e-commerce dengan kredibilitas penjual di dalamnya. Jenis-Jenis E-Commerce dan Contohnya © Pexels Berdasarkan paparan dari The Balance Small Business, jenis-jenis electronic commerce di antaranya adalah 1. Business-to-Business B2B Pada model yang satu ini, e-commerce adalah pihak bisnis, dan konsumennya juga merupakan pihak bisnis. Electronic commerce kemudian menjual barang yang dibutuhkan perusahaan, sehingga konsumennya juga sebuah perusahaan. Contoh yang satu ini adalah perusahaan penyedia perabot kantor, perusahaan hosting, dan lain-lain. 2. Business-to-Consumer B2C Nah, untuk model yang satu ini, pihak e-commerce merupakan pihak bisnis, sedangkan pelanggannya adalah konsumen yang menggunakan barang atau jasa untuk pribadi. Contohnya adalah situs belanja online seperti HijUp. Nah, terkadang, terjadi peleburan antara e-commerce B2C dan C2C. Contohnya adalah official store dari perusahaan di berbagai startup electronic commerce seperti Tokopedia Official Store atau Shopee Mall. 3. Consumer-to-Consumer C2C Model selanjutnya yang akan kita bahas, yaitu C2C. E-commerce C2C artinya tempat di mana penjual UMKM bukan perusahaan besar memanfaatkan electronic commerce sebagai sarana untuk menjual barang/jasa kepada konsumen langsung. Dikutip dari Forbes, electronic commerce yang satu ini juga dikenal sebagai marketplace. Contoh-contoh dari jenis yang satu ini adalah beberapa perusahaan yang masuk dalam daftar startup Indonesia yang cukup populer, seperti Tokopedia, Bukalapak, dan lain-lain. Karena beberapa tempat electronic commerce B2C dan C2C mirip, peleburan antara keduanya sering kali dianggap ada. Namun, karena model bisnisnya berbeda, kedua kategori ini masih dapat dianggap berbeda. 4. Consumer-to-Business C2B Pada model yang satu ini, e-commerce adalah sarana bagi seorang konsumen untuk menawarkan barang atau jasanya kepada perusahaan. Contohnya adalah situs lelang proyek online seperti website freelancer Fiverr atau Upwork. Penawar proyek adalah calon konsumen, yang menawarkan proyek pada perusahaan-perusahaan. Bahkan, seorang influencer yang menawarkan jasa promosi dan review-nya kepada perusahan juga bagian dari transaksi electronic commerce C2B. 5. Business-to-Administration B2A Maksud dari “administration” adalah sektor publik milik negara. Nah, model bisnis e-commerce yang satu ini merupakan perusahaan yang memberikan layanan jasa/penjualan barang ke pihak pemerintah. Contohnya adalah kerja sama swasta sebagai pihak ketiga, seperti pembuatan aplikasi layanan pemerintahan oleh perusahaan penyedia jasa pembuatan aplikasi, dan lain-lain. 6. Lainnya Nah, terdapat dua model electronic commerce lainnya yang sebenarnya masih sangat jarang jenis dan macamnya. Ada model e-commerce Consumer-to-Administration C2A dan model Business-to-Employee B2E. Contoh dari C2A adalah saat seseorang menggunakan website untuk melaporkan harta dan membayar pajak. Kelebihan dan Kekurangan E-Commerce © Pexels Dikutip dari The Balance Small Business, ini dia beberapa kelebihan dari e-commerce 1. Tidak perlu toko Untuk menjual barang atau jasa secara online, kamu tidak perlu membangun atau menyewa toko fisik. Hal ini dapat mengurangi biaya sewa dan biaya tenaga kerja penjaga toko. Selain itu, kamu juga tidak perlu mengeluarkan biaya listrik, air, dan biaya perawatan untuk toko. Cukup memiliki tempat atau gudang untuk menyimpan barang, dan kantor kecil untuk keperluan administrasi. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa barang atau jasa yang dijual secara online di electronic commerce sering kali memiliki harga yang lebih murah daripada toko offline. 2. Mudah berkembang Ini merupakan implikasi dari poin pertama. Menjual barang di e-commerce artinya kamu memiliki kesempatan untuk mengembangkan bisnismu melalui platform electronic commerce yang kamu pilih. Salah satu kelebihan e-commerce adalah, kamu akan dengan mudah dan cepat mengembangkan bisnis, karena biaya yang dikeluarkan tidak sebanyak toko offline. Selain itu, kepraktisan yang ditawarkan oleh e-commerce membuat beberapa konsumen lebih memilih untuk berbelanja secara online. Kamu juga bisa mengasosiasikan kampanye marketing-mu dengan kampanye yang biasanya diadakan oleh e-commerce, seperti diskon dan lain sebagainya. 3. Tidak putus kontak Saat berbelanja online, kamu akan diminta untuk mengisi data secara lengkap. Nah, apabila disetujui oleh pelanggan, kamu bisa memanfaatkan kontak ini untuk sarana promosi. Selain itu, beberapa electronic commerce memiliki aplikasi yang bisa di-install di handphone. Penggunaan fitur notifikasi juga dapat menjadi sarana promosi. Siapa tahu, kamu bisa memiliki banyak langganan karena hal ini. Sementara itu, kekurangan dari e-commerce adalah 1. Tidak bisa melihat barang Berbelanja secara online akan membuat pelanggan tidak bisa melihat barang/jasa secara langsung. Beberapa pelanggan merasa seperti membeli kucing dalam karung karena ini. Itulah kenapa, mereka lebih memilih untuk tidak melakukan jual-beli di electronic commerce. Meski telah ada sistem rating atau pemberian testimoni, beberapa orang merasa bahwa hal ini tidak menjamin barang atau jasa yang akan mereka dapatkan memiliki kualitas sama seperti yang dijanjikan. 2. Risiko besar Kekurangan e-commerce yang merupakan implikasi dari poin pertama adalah, memiliki risiko yang besar. Artinya, e-commerce tidak bisa selalu 100% menjamin keamanan seluruh barang yang terjual di sana. Dalam pembelanjaan dengan proses tersebut, terdapat kemungkinan barangmu tidak dikirim atau kualitasnya tidak sebaik yang dijanjikan oleh toko. Hal ini bisa diminimalkan dengan berbelanja melalui perusahaan yang memang menawarkan keamanan belanja seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dan lain-lain. Selain itu, masih ada risiko berupa pencurian data pribadi hingga pencurian kartu kredit. Kunci dari berbelanja di platform ini adalah selalu hati-hati, ganti password secara rutin, dan membeli di toko yang terpercaya. 3. Persaingan harga Kekurangan lainnya dari e-commerce adalah besarnya persaingan harga antartoko. Hal ini sebenarnya baik untuk pelanggan, namun bisa jadi merugikan untuk penjual. Karena mudah untuk mencari barang atau jasa yang dicari, maka orang juga dapat dengan mudah membanding-bandingkan barang atau jasa yang ditawarkan oleh toko. Hal ini dapat mendorong persaingan harga yang ketat, sehingga penjual tidak bisa mendapatkan untung yang besar. Dari penjelasan di atas, dapat kita pahami bahwa istilah e-commerce artinya tempat terjadinya transaksi melalui perangkat elektronik, yang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Meskipun berbeda, kebanyakan orang masih mengira bahwa e-commerce adalah istilah yang sama dengan marketplace. Apakah kamu sudah tahu apa perbedaan di antara keduanya? Jika belum, Glints sudah menyiapkan penjelasannya untukmu. Setidaknya, ada 6 perbedaan di antara keduanya yang perlu kamu pahami agar tidak menyalahgunakan dua istilah ini lagi. Terutama jika kamu ingin bekerja di bidang yang berkaitan erat dengan e-commerce maupun marketplace karena ini adalah pengetahuan dasar. Jadi, jangan sampai ketinggalan informasi, ya. Ayo baca perbedaan e-commerce dan marketplace sekarang juga! Electronic Commerce and the Consumer Perkembangan Electronic Commerce E-Commerce di Indonesia E-Commerce Basics What Are Online Marketplaces And What Is Their Future? Advantages and Disadvantages of E-Commerce
kelebihan dalam membeli software e commerce komersial kecuali