🦀 Cara Berpikir Yang Harus Dimiliki Seorang Peneliti Ditunjukkan Nomor
1 apatis 4. terbuka 2. skeptis 5. manipulatif 3. analitis Cara berpikir yang harus dimiliki seorang peneliti ditunjukkan nomor ? Jawabannya adalah 2, 3, dan 4. Disclaimer:Jawaban yang disediakan di atas hanya untuk digunakan oleh orang tua siswa dalam memandu proses belajar online anak. Sangat senang apabila blog kami ini bisa di share ke teman-teman
Ciriciri Profesionalime yang harus dimiliki oleh seorang IT berbeda dari bidang pekerjaan yang lainnya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut : Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab
Penelitiharus bersikap kompeten. Artinya peneliti memiliki keterampilan untuk melakukan penelitian dengan metode ilmiah serta teknik tertentu. Faktual Peneliti harus bersikap faktual. Artinya peneliti harus mengumpulkan, menjelaskan dan menganalisis temuan datanya berdasarkan fakta yang diperoleh, tanpa menggunakan anggapan atau harapan yang
5vRp. Cara Berfikir Seorang Peneliti Berfikir skeptis, artinya peneliti harus menanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan Berfikir analistis, artinya harus selalu menganalisa setiap pernyataan atau persoalan berfikir kritis, artinya harus mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika serta menimbang berbagai hal secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat jujur, artinya tidak memasukkan keinginan sendiri ke dalam data terbuka, artinya bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat pihak lain tentang hasil penelitiannya
Pengertian Penelitian, Tujuan, Sikap, Cara Berfikir & Menurut Para Ahli Secara Umum, Pengertian Penelitian adalah suatu penyelidikan terorganisasi, atau penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu. Kata penelitian adalah terjemahan dari kata research yang berasal dari bahasa Inggris. Kata Research terdiri dari dua kata yaitu re yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian research penelitian adalah mencari kembali suatu pengetahuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengubah kesimpulan yang telah diterima secara umum, maupun mengubah pendapat-pendapat dengan adanya aplikasi baru pada pendapat tersebut. Suatu penelitian dengan menggunakan metode ilmiah dinamakan sebagai penelitian ilmiah. Dari pengertian penelitian research secara umum tersebut, terdapat beberapa pengertian penelitian yang dikemukakan oleh para ahli antara lain sebagai berikut… * Parson 1946 Menurut parson bahwa pengertian penelitian adalah pencarian atas sesuatu inkuiri secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. * John 1949 Pengertian penelitian menurut John bahwa arti penelitian adalah pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antara fakta dan menghasilkan dalil atau hukum tertentu. * Woody 1972 Pengertian penelitian menurut woody adalah suatu metode untuk menemukan sebuah pemikiran kritis. Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan, dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan yang diambil untuk menentukan apakah kesimpulan tersebut cocok dengan hipotesis. * Donald Ary 1982 Menurut Donald Ary, pengertian penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah untuk memperoleh informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan. * Hill Way Menurut Hill Way, pengertian penelitian adalah suatu metode studi yang bersifat hati-hati dan mendalam dari segala bentuk fakta yang dapat dipercaya atas masalah tertentu guna membuat pemecahan masalah tersebut. * Winarno Surachmand Pengertian penelitian menurut Winarno Surachamnd adalah kegiatan ilmiah mengumpulkan pengetahuan baru yang bersumber dari primer-primer, dengan tekanan tujuan pada penemuan prinsip-prinsip umu, serta mengadakan ramalan generalisasi di luar sampel yang diselidiki * Soetrisno Hadi Menurut Soetrisno hadi bahwa pengertian penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Sikap dan Cara Berpikir Seorang peneliti Seorang peneliti harus memiliki sikap yang khas dan kuat dalam penguasan prosedur dan prinsip-prinsip dalam penelitian. Sika-sikap yang harus dikembangkan seorang peneliti adalah sebagai berikut.. 1. Objektif Seorang peneliti harus dapat memisahkan antara pendapat pribadi dan fakta yang ada. Untuk menghasilkan penelitian yang baik, seorang peneliti harus bekerja sesuai atas apa yang ada di data yang diperoleh di lapangan dan tidak memasukkan pendapat pribadi yang dapat mengurangi dari keabsahan hasil penelitiannya tidak boleh subjektif. 2. Kompeten Seorang peneliti yang baik memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu. 3. Faktual Seorang peneliti harus bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh, bukan berdasarkan observasi, harapan, atau anggapan yang bersifat abstrak. Cara Berpikir Seorang Peneliti Selain itu, seorang peneliti juga diharapkan memiliki pola pikir yang mendukung tugas-tugas mereka. Cara berpikir yang diharapkan dari seorang peneliti adalah sebagai berikut.. 1. Berpikir Skeptis. Seorang peneliti harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan tidak mudah percaya 2. Berpikir analisis Peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi 3. Berpikir kritis Mulai dari awal hingga akhir kegiatan, penelitian dilakukan berdasarkan cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan. Syarat-Syarat Penelitian Adapun tiga syarat terpenting dalam melakukan penelitian yaitu sebagai berikut… 1. Sistematis, dilaksanakan berdasarkan pola tertentu dari hal yang paling sederhana hingga yang kompleks dengan tatanan yang tepat sampai dengan tercapainya tujuan yang efektif dan efisien. 2. Terencana, dilaksanakan karena terdapat unsur kesenjangan dan sebelumnya sudah terkonsep langkah-langkah pelaksanaannya. 3. Mengikuti konsep ilmiah, maksudnya adalah mulai dari awal hingga sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti langkah-langkah yang sudah ditentukan atau ditetapkan yaitu dengan prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah sebagai berikut.. 1. Eksloratif penjajagan adalah penelitian yang tujuan untuk menemukan suatu pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. 2. Verifikatif pengujian adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap teori ataupun hasil penelitian sebelumnya, sehingga dapat diperoleh hasil yang dapat menggugurkan atau memperkuat teori atau hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. 3. Development pengembangan adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan, menggali dan memperluas lebih dalam mengenai suatu masalah atau teori kelimuan untuk menjadi. Kriteria-Kriteria Seorang Peneliti Menurut Whitney 1960, bahwa ada beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh seorang peneliti antara lain sebagai berikut.. 1. Daya nalar Seorang peneliti harus memiliki daya nalar yang tinggi, yaitu dapat memberi alasan dalam memecahkan masalah, baik secara induktif maupun secara deduktif. 2. Orisnalitas Seorang peneliti harus mempunyai daya khayal ilmiah dan kreatif. Peneliti harus cemerlang, mempunyai inisiatif yang terencana, serta harus penuh dengan ide yang rasional dan menghindari peniruan atau jiplakan. 3. Daya ingat Seorang peneliti harus mempunyai daya ingat yang kuat, selalu ekstensif dan logis, serta dapat dengan sigap melayani serta menguasai fakta 4. Kewaspadaan Peneliti harus secara cepat dapat melakukan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi atas suatu variabel atau sifat suatu fenomena. Dia harus sigap dan mempunyai penglihatan yang tajam, serta tanggap responsif terhadap segala perubahan dan kelainan. Ini penting agar dia bisa dengan cepat mengantisipasi dampa faktor lain itu terhadap penelitiannya. 5. Akurat Peneliti harus mempunyai tingkat pengamatan serta perhitungan yang akurat, tajam serta beraturan. 6. Konsentrasi Seorang peneliti harus memiliki kekuatan untuk berkonsentrasi yang tinggi, kemauan yang besar, dan tidak cepat merasa bosan. 7. Dapat bekerja sama Seorang peneliti harus memiliki sifat kooperatif sehingga dapat bekerja sama dengan siapapun, serta harus mempunyai keinginan untuk berteman secara intelektual dan dapat bekerja secara berkelompok team work. Ini menunjuk pada adanya sifat kepemimpinan pada diri si peneliti. 8. Kesehatan Seorang peneliti harus sehat, baikt jiwa maupun fisiknya. selain itu, dia juga harus stabil, sabar, dan penuh vitalitas. Kesehatan ini diperlukan agar penelitian dapat berlangsung lancar dan mencapai hasil yang maksimal. 9. Semangat Peneliti harus memiliki semangat yang besar untuk meneliti. Peneliti juga harus memiliki daya cipta serta hasrat yang tinggi. 10. Pandangan moral Seorang peneliti harus mempunyai kejujuran intelektual kejujuran moral, beriman, dan dapat dipercaya. Demikianlah informasi mengenai Pengertian Penelitian, Tujuan, Sikap, Cara Berfikir & Menurut Para Ahli. Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian penelitian, pengertian penelitian menurut para ahli, tujuan penelitian, sikap penelitian, cara berpikir seorang peneliti, pengertian penelitian menurut para ahli. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. Referensi Pengertian Penelitian, Tujuan, Sikap, Cara Berfikir & Menurut Para Ahli * Muin Idianto. 2013. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Kelompok Perminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta Erlangga. Hal
PreprintPDF AvailablePreprints and early-stage research may not have been peer reviewed Mengembangkan keterampilan berpikir seperti peneliti kualitatif. Mengapa Keterampilan Itu Penting Penelitian kualitatif mengharuskan banyak orang untuk melakukan pendekatan terhadap penelitian dari perspektif yang mungkin berbeda dari apa yang telah mereka pelajari sebelumnya. Hal ini membutuhkan cara berpikir yang berbeda dari perspektif penelitian kuantitatif. Keterampilan ini juga penting karena saat ini ada banyak varietas penelitian kualitatif. Sebagian orang lebih banyak menggunakan pendekatan filosofis, atau lebih banyak menggunakan pendekatan teoretis atau advokasi, atau lebih fokus pada topik-topik seperti analisis data atau validitas. Pendekatan dalam buku ini lebih pada pendekatan metode yang kuat dan ketat, protokol yang baik untuk pengumpulan dan analisis, pengumpulan data banyak dan beragam, dan berbagai langkah dalam analisis data. Anda akan melihat pendekatan yang saya ajukan ini sebagai cara terstruktur untuk melakukan penelitian kualitatif misalnya menuliskan pernyataan tujuan dan penggunaan perangkat lunak komputer. Jadi, memahami keterampilan itu penting Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeAuthor contentAll content in this area was uploaded by Ismail Suardi Wekke on Mar 22, 2020 Content may be subject to copyright. Bab 1 Berpikir Seperti Peneliti Kualitatif John W. Creswell, University of Michigan, Amerika Serikat Ismail Suardi Wekke, Institut Agama Islam Negeri IAIN Sorong, Indonesia Untuk rujukan John W. Creswell & Ismail Suardi Wekke. 2020. Berpikir Seperti Peneliti Kualitatif. 30 Kemahiran Utama untuk Peneliti Kualitatif. Keterampilan Mengembangkan keterampilan berpikir seperti peneliti kualitatif. Mengapa Keterampilan Itu Penting Penelitian kualitatif mengharuskan banyak orang untuk melakukan pendekatan terhadap penelitian dari perspektif yang mungkin berbeda dari apa yang telah mereka pelajari sebelumnya. Hal ini membutuhkan cara berpikir yang berbeda dari perspektif penelitian kuantitatif. Keterampilan ini juga penting karena saat ini ada banyak varietas penelitian kualitatif. Sebagian orang lebih banyak menggunakan pendekatan filosofis, atau lebih banyak menggunakan pendekatan teoretis atau advokasi, atau lebih fokus pada topik-topik seperti analisis data atau validitas. Pendekatan dalam buku ini lebih pada pendekatan metode yang kuat dan ketat, protokol yang baik untuk pengumpulan dan analisis, pengumpulan data banyak dan beragam, dan berbagai langkah dalam analisis data. Anda akan melihat pendekatan yang saya ajukan ini sebagai cara terstruktur untuk melakukan penelitian kualitatif misalnya menuliskan pernyataan tujuan dan penggunaan perangkat lunak komputer. Jadi, memahami keterampilan itu penting dalam proses menjadi seorang peneliti kualitatif dan ketika Anda memahami pendekatan saya terhadap topik tersebut. Proses Penelitian Penelitian kualitatif adalah pendekatan terhadap penyelidikan yang mengikuti cara tradisional dalam melakukan penelitian ilmu sosial, perilaku, dan kesehatan. Dalam proses penelitian ini, peneliti memulai dengan masalah yang perlu diselesaikan dan kemudian merumuskan pertanyaan yang, jika dijawab, akan membantu mengatasi masalah tersebut. Pertanyaan akan terjawab dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data yang dikumpulkan dari orang-orang yang dapat membantu menjawab pertanyaan. Setelah informasi ini dikumpulkan dan dianalisis, peneliti kemudian menulis laporan penelitian yang merangkum temuan-temuannya. Kesimpulan ini disebarluaskan dalam banyak jenis laporan, seperti disertasi doktoral, tesis, artikel jurnal, proposal untuk pendanaan, dan studi organisasi yang bersifat lokal. Proses ini mungkin sudah sangat dikenal oleh banyak peneliti pemula. Berbagai Pendekatan terhadap Proses Penelitian Kita memiliki tiga genre penelitian yang mengikuti proses penelitian ini penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, dan penelitian metode campuran. Tidak semua orang membagi genre penelitian ke dalam tiga jenis ini, tetapi ini adalah konsep yang saya punya, dan saya juga telah menuliskannya. Baik pendekatan penelitian kuantitatif maupun kualitatif telah ada sejak lama. Pada awal abad ke-20, para ilmuwan telah mengembangkan prosedur kita untuk eksperimen dan survei kuantitatif dan menemukan berbagai cara untuk menganalisis data kita secara statistik. Pada periode awal ini, penelitian kualitatif juga lahir dari tulisan para antropolog dan, kemudian, para sosiolog. Meskipun penelitian kualitatif, sebagai sebuah pendekatan, sebagian besarnya berasal dari pertengahan 1900-an, ia berkembang pesat selama akhir 1900-an dan telah banyak digunakan dalam ilmu sosial dan perilaku selama 40 tahun terakhir. Sementara itu, penelitian metode campuran tergolong baru, yang dimulai sekitar 25 tahun yang lalu selama akhir 1980-an, dengan beberapa penulis yang mengembangkan fitur yang kita kenal sekarang. Bagaimana Peneliti Kualitatif Berpikir Gagasan untuk mengetahui bagaimana para peneliti kualitatif berpikir dan mendekati dunia sosial di mana mereka berada didapatkan dari “kuis penyelidikan kualitatif” yang saya berikan beberapa kali kepada siswa yang mengikuti matakuliah penelitian kualitatif saya. Saya mengatakan kepada mereka bahwa kuis dengan 30 butir soal ini adalah untuk menentukan apakah mereka akan menjadi peneliti kualitatif yang baik, dan butir-butir soal tersebut dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan terhadap pertanyaan-pertanyaan ini. Pertanyaan-pertanyaan ini membantu dalam menentukan apakah siswa memiliki karakteristik yang sering saya kaitkan dengan penelitian kualitatif. Dalam jawaban saya terhadap kuis ini, saya mengatakan bahwa peneliti kualitatif • Melihat gambaran secara global • Mengaitkan berbagai hal di dalamnya dengan mudah • Suka menulis • Suka menggambar • Mengorganisir informasi yang tersebar, ke dalam beberapa kategori • Melihat hal-hal tidak biasa dalam detail harian • Bosan dengan rutinitas • Melihat banyak perspektif tentang berbagai hal • Senang mengeksplorasi • Suka mengotak-atik • Tahu cara menghitung, tetapi lebih menyukai kata-kata Sebagai contoh, salah satu pertanyaan dalam kuis bertanya tentang bagaimana ketika para siswa berada di pintu masuk Taman Nasional Pegunungan Rocky dan melihat ke kejauhan, apakah mereka melihat panorama yang luas meliputi rangkaian puncak dan lembah atau pohon secara detail. Pikiran saya adalah peneliti kualitatif lebih sering mencari “gambaran besar” daripada fokus pada unsur individual seperti yang dilakukan peneliti kuantitatif. Tak perlu dikatakan, saya tidak sering menyelenggarakan kuis ini. Siswa khawatir mereka akan gagal menjadi peneliti kualitatif sejak awal! Kuis ini jelas berfokus pada orientasi pribadi para peneliti kualitatif. Tetapi ia membuat saya berpikir tentang suatu cara di mana peneliti kualitatif dapat melihat dunia sosial mereka, dan keterampilan pertama saya adalah untuk menyampaikan beberapa pengertian tentang visi ini. Jadi saya mengubah aktivitas awal dalam matakuliah penelitian kualitatif saya, dan mengalihkan fokus saya ke suatu gambar. Pada dasarnya, saya ingin memahami dari para siswa apa arti penelitian kualitatif bagi mereka. Kita sering membuat penelitian kualitatif terlalu sulit untuk dijelaskan. Padahal, pada dasarnya, ia dapat disederhanakan menjadi beberapa ide kunci. Tanda bahwa seorang adalah pemikir yang baik adalah kemampuannya untuk membuat konsep dengan cara yang sederhana maupun kompleks. Ada cara untuk menggambarkan penelitian kualitatif secara sederhana, yakni dengan membahas bagaimana peneliti kualitatif berpikir ketika mereka mendekati suatu topik penelitian. Jadi, alih-alih memberikan kuis, saya memutuskan untuk memberi siswa saya gambar untuk dilihat dan dijelaskan. Gambar Perahu Saya memberikan gambar perahu di danau. Kebanyakan orang tidak terbiasa dengan gambar ini, dan saya meminta siswa saya untuk hanya mendeskripsikan apa yang mereka lihat dalam gambar. Selanjutnya, saya meminta mereka untuk menulis paragraf pendek tentang apa yang mereka lihat di gambar. Apa yang mereka tulis cenderung ke dalam kelompok pengamatan kualitatif atau kuantitatif. Ini memberikan kesempatan bagi saya untuk menjelaskan bagaimana peneliti kuantitatif dan kualitatif. Reaksi para Peneliti Kuantitatif Mereka yang memandang gambar dengan cara yang lebih kuantitatif telah menjelaskan hal-hal berikut ini dalam paragraf mereka • Mereka menuliskan berbagai macam hasil pengukuran, seperti ketinggian air atau jarak kapal dari pantai. • Mereka mendeskripsikan latar belakang waktu pengambilan gambar berdasarkan posisi matahari dalam gambar. • Mereka menggambarkan topografi tanah. • Mereka menggambarkan dimensi berbagai macam hal dalam gambar, seperti bukit besar, perahu kecil, dan tongkat kecil di air. • Mereka menyebutkan jenis warna yang mereka lihat, seperti oranye, cokelat, dan hitam. Reaksi Dari Peneliti Kualitatif Para siswa lain di kelas dapat mendeskripsikan gambar dengan cara yang lebih kualitatif — dengan hanya sedikit melibatkan penghitungan atau angka. Mungkin mereka ini berasal dari humaniora atau mereka telah membaca sesuatu tentang penelitian kualitatif. Berikut adalah beberapa cara siswa ini mendeskripsikan gambar perahu • Mereka bercerita tentang orang-orang yang sedang memancing di siang hari dan sekarang beristirahat di rumah bersama keluarga mereka. • Mereka menggambarkan keheningan di atas danau ketika kapal-kapal beristirahat pada malam harinya. • Mereka menggambarkan semua aspek gambar — yakni matahari, pohon, danau, dan perahu. Panorama terbuka. • Mereka membahas perbedaan terang dan gelap. • Mereka membuat puisi atau lagu tentang danau. • Mereka melihat diri mereka seolah duduk di pantai memandangi perahu yang tenang dan merasa damai sendirian. • Mereka menempatkan diri mereka di atas kapal, duduk di sana dengan tenang saat matahari terbenam. • Mereka berbicara tentang apa yang tidak ada dalam gambar, seperti orang atau anak-anak bermain di pantai. • Mereka melihat adanya gangguan di dalam air — sesuatu yang tidak biasa atau tidak terduga. Sifat Penelitian Kualitatif Apa itu penelitian kualitatif? Kapan ia menjadi pilihan terbaik untuk sebuah studi? Berbagai penulis telah menyebutkan sifat dari jenis penelitian ini. Saya ingin menyajikan apa yang telah saya gunakan selama bertahun-tahun sebagai unsur utama dari pendekatan ini. Saya percaya, fenomena utama atau topik yang ingin kita eksplorasi ada dalam inti penelitian kualitatif. Inilah ide utama yang akan kita pelajari dalam proyek kita yang mungkin saja kita akan bergerak melampauinya, saat proyek kita berlanjut. Di sekitar fenomena ini, ada beberapa unsur sifat penelitian kualitatif yang disajikan tanpa urutan tertentu. Melalu hal ini, kita berharap agar dapat Melaporkan suara/pendapat partisipan. Penelitian kualitatif dapat disajikan dalam bentuk pelaporan tentang bagaimana orang berbicara tentang dan mendeskripsikan berbagai hal, dan bagaimana mereka melihat dunia. Dalam studi kualitatif, hal ini dapat melalui kutipan perspektif individu dalam proyek kualitatif yang dipublikasikan. Melalui kutipan-kutipan ini, kita dapat mendengar suara-suara individu — pandangan pribadi mereka, cara berbicara mereka, situasi yang mereka hadapi. Meninjau setting atau konteks untuk mengumpulkan data. Penelitian kualitatif meniscayakan kita untuk melihat dan mempelajari setting/latar belakang secara langsung. Jadi, kita tidak hanya tertarik pada bagaimana orang berbicara tentang hal-hal, namun juga tertarik pada bagaimana latar belakang atau konteks yang membuat mereka berpendapat seperti yang mereka katakan. Saat tertarik pada perahu, bukit, matahari, dan langit, konteks yang kita pelajari, bisa jadi, adalah keluarga mereka, teman-teman mereka, rumah mereka, pekerjaan mereka, atau banyak konteks lain di mana mereka tinggal, bekerja, atau berinteraksi. Konteks atau latar sangat penting dalam penelitian kualitatif. Melihat bagaimana proses terungkap. Dalam penelitian kualitatif, penanya sering mempelajari proses atau apa yang terungkap seiring dengan berjalannya waktu. Proses-proses ini memiliki langkah-langkah yang saling berurutan. Karena melibatkan waktu, kita perlu mengamati hal-hal yang terungkap dalam jangka waktu yang lama. Seseorang bisa jadi merenungkan apa yang terjadi di atas kapal pada siang hari dan bagaimana perahu itu ditambatkan pada malamnya. Fokus pada sejumlah orang atau tempat. Dalam penelitian kualitatif, kita mempelajari sejumlah kecil orang, namun dengan jumlah yang kecil itu kita dapat mengembangkan detail yang mereka berikan secara mendalam. Daripada mencoba menerapkan kesimpulan dari sejumlah kecil individu ke individu lain dengan jumlah yang lebih besar, para peneliti lebih memilih untuk mempelajari hal-hal yang dirasa menarik dari sejumlah kecil tersebut. Jika kita mempelajari individu dengan sejumlah besar, kita akan kehilangan manfaat besar yang dapat kita peroleh dari belajar dari sedikit orang dan kehilangan kedalaman pemahaman mengenai individu tertentu. Dalam gambar, kita memiliki satu danau dan sejumlah kecil kapal. Mengeksplorasi dengan cara terbuka. Penelitian kualitatif adalah penelitian eksploratif. Kita sering tidak tahu pertanyaan apa yang harus diajukan, variabel apa yang harus diukur, atau siapa yang akan diajak bicara. Kita hanya mengeksplorasi suatu topik yang akan kita sebut fenomena sentral dengan beberapa individu atau organisasi yang kita anggap dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat. Kita tidak sedang mencoba menjelaskan faktor-faktor atau hubungan tertentu, karena bisa jadi tidak berlaku pada orang-orang yang perlu kita pelajari. Kita mungkin hanya perlu menggambarkan bagaimana rasanya duduk dan melihat perahu di malam hari. Mengembangkan pemahaman yang kompleks. Keistimewaan penelitian kualitatif adalah ketika ia memberikan pemahaman yang kompleks tentang suatu masalah atau situasi. Semakin banyak aspek yang diungkapkan peneliti, semakin baik; semakin banyak aspek tak terduga yang muncul, semakin baik. Kita dapat mendengar banyak pendapat dari banyak peserta, mengumpulkan berbagai perspektif, dan mengembangkan banyak tema. Singkatnya, penelitian kualitatif mewakili kompleksitas suatu situasi, kompleksitas yang sering mencerminkan kehidupan nyata. Misalnya, dalam gambar perahu tersebut, matahari yang menyilaukan mengimbangi tenangnya perahu yang sedang tertambat — perbedaan yang menambah kompleksitas. Mengangkat suara-suara yang tak terungkap pada kelompok atau populasi yang terpinggirkan. Penelitian kualitatif bekerja maksimal saat mempelajari orang-orang yang belum sering dipelajar, yakni individu dari beragam budaya, tingkat sosial ekonomi, kelompok ras, dan orientasi gender. Untuk kelompok-kelompok ini, instrumen, ukuran, dan variabel tradisional tidaklah cocok, karena penelitian yang tersedia dikembangkan pada kelompok orang yang tidak termarginalisasi. Kelompok-kelompok ini sering tetap berada di luar arus utama penelitian konvensional, dan karenanya, kami tidak tahu banyak tentang mereka. Orang-orang yang memiliki dan menggunakan perahu bisa jadi merupakan kelompok yang kurang berpengalaman. Menciptakan banyak perspektif atau pandangan terhadap fenomena yang bersangkutan. Penelitian kualitatif terbaik membagikan informasi tentang berbagai tema yang diambil dari berbagai perspektif. Saya katakan, “laporkan yang baik, yang buruk, dan yang jelek.” Jadi, penelitian kualitatif bukanlah perspektif “Pollyanna” tentang harapan dan rasa terima kasih. Tercampur dengan ide-ide ini akan menjadi kekhawatiran, kemunduran, dan dilema yang merupakan tatanan kehidupan kita. Ketika sebuah tema disajikan dalam studi kualitatif, kita akan mendengar banyak perspektif individu, individu dari berbagai lapisan masyarakat, kelompok umur, wilayah geografis, jenis kelamin, dan sebagainya, yang menyediakan mosaik kehidupan yang beraneka ragam. Salah satu tema dari gambar kapal mungkin mencakup berbagai perspektif "transisi" kehidupan sehari-hari bagi individu, dari hiruk pikuk perjalanan memancing, menuju ketenangan danau di malam hari. Memperjelas perbedaan pandangan terhadap fenomena tersebut. Penelitian kualitatif memberi kita peluang untuk membandingkan apa yang dinyatakan misalnya, tujuan organisasi dengan apa yang tidak dinyatakan misalnya, tujuan informal. Ketika kita berbicara dengan orang-orang, kita mungkin mendapatkan perspektif yang berbeda dibandingkan ketika kita melihat struktur formal organisasi. Perbedaan kontras seperti ini dapat mengantarkan pada beberapa pengamatan yang bermanfaat atau perubahan yang bermanfaat bagi organisasi. Poin ini sekali lagi berbicara dengan kontras — panasnya matahari dan ketenangan air, sesuatu yang diabaikan oleh perahu dan nelayan. Mengkaji topik-topik sensitif. Penelitian kualitatif melibatkan studi tentang topik-topik emosional yang sulit untuk diteliti. Karena kita berbicara langsung kepada orang-orang dan menghabiskan waktu dengan mereka, kita mungkin membuat mereka berbicara tentang "masalah yang sulit," masalah yang biasanya tidak muncul dalam penelitian yang lebih konvensional. Penelitian kualitatif dikenal untuk mengatasi topik-topik sensitif, topik-topik yang sulit dipelajari, dan topik-topik yang dekat dengan masalah-masalah individu yang hidup di dunia yang kompleks ini. Dengan demikian, dibutuhkan orang yang berani untuk terlibat dalam penelitian kualitatif, untuk pergi keluar dan menghadapi individu secara langsung dalam wawancara terbuka, dan untuk bergulat dengan topik sulit untuk dipahami dan dirangkul. Dalam gambar perahu, kita dapat melihat emosi tenang, ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi pada hari berikutnya, dan harapan untuk memancing yang lebih baik keesokan harinya. Merenungkan bias dan pengalaman kita sendiri. Peneliti kualitatif adalah peneliti yang sadar diri, selalu merefleksikan apa yang secara pribadi mereka bawa ke dalam sebuah penelitian. Mereka menyadari bahwa mereka membawa budaya dan latar belakang mereka sendiri yang membentuk cara mereka memandang dunia sosial yang mereka lihat. Selain itu, mereka bersedia untuk berbicara tentang latar belakang mereka dan pengaruhnya terhadap tulisan mereka dan konseptualisasi studi kualitatif mereka. Beginilah mereka menjadi refleksif atau memposisikan diri dalam studi mereka. Mereka bukan pengamat pasif penelitian yang ada di latar belakang; sebaliknya, mereka ada di latar depan dan hadir dalam produk penulisan akhir sebuah penelitian. Anda dapat mengidentifikasi sifat studi kualitatif dengan menilai apakah 11 unsur utama yang berbeda telah terkandung di dalamnya. Beberapa Kesalahpahaman Tentang Penelitian Kualitatif Apa yang telah saya sampaikan tentang makna penelitian kualitatif bagi saya semoga dapat membantu untuk meninjau kembali beberapa kesalahpahaman orang tentangnya. Terkadang orang menggambarkan penelitian kualitatif sebagai satu metode pengumpulan data— "Yang maknanya menghabiskan waktu di air mancur sembari mengamati." Atau seseorang mungkin mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah "mengadakan focus group." Namun saya melihatnya sebagai penggabungan banyak metode pengumpulan data, menggunakan banyak metode, dan menggunakan keistimewaan masing-masing metode untuk memahami masalah yang dihadapi. Kadang orang melihat bahwa penelitian kualitatif tidak ketat atau tidak sistematis. Memang demikian adanya, karena ia tidak memiliki struktur yang jelas dalam langkah-langkah proses penelitian. Bagi saya, penelitian kualitatif adalah ilmu di mana kita mengumpulkan data untuk menjawab pertanyaan yang sifatnya empiris. Saya melihat penelitian kualitatif memiliki langkah-langkah dalam semua fase proses penelitian, dan peneliti kualitatif terlibat dalam langkah-langkah ini dengan kadar perhatian sistematis yang sama seperti dalam bentuk penyelidikan lainnya. Bab-bab dalam buku ini mudah-mudahan akan membuktikan ketelitian penelitian kualitatif. Sebagian orang berpikir bahwa penelitian kualitatif terlalu subyektif dan interpretatif. Mereka sering merujuk pada sifat pertanyaan kualitatif yang terbuka, yang kemudian memungkinkan peneliti untuk menyatukan kode atau tema yang menggambarkan berbagai tanggapan yang di dapat. Benar, peneliti kualitatif memang perlu membuat interpretasi data dan membentuk tema dalam langkah-langkah analisis data. Tetapi keakuratan interpretasi ini dapat diuji melalui banyak pemeriksaan validitas yang dapat dilakukan oleh peneliti. Pada akhirnya, interpretasi peneliti sering diperiksa oleh para peserta dalam sebuah penelitian dan akhirnya diperiksa oleh para pembacanya. Beberapa orang berpikir bahwa penelitian kualitatif terlalu mahal dan terlalu padat karya untuk dilakukan. Benar, para peneliti kualitatif tetap berada di "latar/area" untuk waktu yang lama dan melakukan wawancara serta observasi yang padat karya. Untuk menyalin wawancara kualitatif, misalnya, juga membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk kemudian menganalisis transkripsi secara teliti juga membutuhkan waktu. Tetapi sekarang sudah ada teknologi untuk membantu peneliti kualitatif. Sudah ada program terjemahan suara, selain program perangkat lunak analisis data kualitatif. Alat-alat ini setidaknya akan menghemat waktu yang dibutuhkan untuk fase yang lebih padat karya dari bentuk penelitian ini. Ringkasan Jadi, keterampilan yang saya tulis dalam bab ini adalah untuk mengetahui bagaimana para peneliti kualitatif berpikir, dan untuk menyampaikan karakteristik penting dari penelitian kualitatif. Dengan mengetahui karakteristik ini, Anda akan mampu mendefinisikan penelitian kualitatif ketika Anda perlu mempertahankan pilihan metodologi penelitian Anda dan untuk mengevaluasi apakah Anda memiliki studi kualitatif yang baik. Selain itu, Anda juga akan memiliki kepercayaan diri untuk terlibat dalam studi kualitatif. Kegiatan Apakah Anda sekarang memiliki gambaran tentang bagaimana peneliti kualitatif mungkin berpikir tentang gambar kapal? Salah satu kegiatan tindak lanjutnya adalah menyusun kembali tentang pernyataan awal Anda tentang gambar kapal dan mencoba menggabungkan karakteristik penelitian kualitatif sebanyak mungkin. Atau, Anda dapat memilih gambar lain — sesuatu yang memiliki pemandangan panoramik — dan menggambarkannya dari cara berpikir kualitatif. Ketika seseorang bertanya kepada Anda, "Apa makna penelitian kualitatif?" Anda memiliki daftar karakteristik utama yang dapat Anda ceritakan kepada mereka. Atau, Anda dapat menyodorkan sebuah gambar dan menjelaskan bagaimana seorang peneliti kualitatif berpikir tentangnya. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
cara berpikir yang harus dimiliki seorang peneliti ditunjukkan nomor